DISQUS SHORTNAME

.

Sunday, March 23, 2014

LOSSES


        Pada proses penyaluran tenaga listrik ke pelanggan, pasti terjadi susut atau rugi-rugi (losses) teknis dan nonteknis, kali ini saya akan mencoba menshare tentang losses teknis. Susut teknis dapat terjadi pada penghantar maupun pada transformator. Susut teknis pada penghantar disebabkan adanya tahanan dari penghantar tersebut yang dilairi besaran arus tertentu. 

I. Penyebab losses: 

1. Luas penampang terlalu kecil (penampang tidak sesuai dengan beban) semakin kecil kawat semakin besar ruginya. 

2. Panjang jaringan : terlalu panjang sehingga listrik yang mengalir banyak yang hilang. Terlalu panjang jaringannya juga menyebabkan arusnya besar sehingga tegangannya turun. 

3. Sambungan tidak baik juga dapat mengakibatkan adanya loss contact, sambungan antar kawat tidak rapat sehingga terdapat celah udara yang seharusnya kedap udara sehingga menyebabkan alat cepat rusak. Sambungan tidak baik kadang disebabkan adanya ranting pohon layang-layang yang menempel pada kabel. 

4. Umur alat : alat yang terlalu tua dapat menurunkan kinerja alat tersebut. 

5. Arus yang terlalu besar dapat menimbulkan panas sehingga dapat merusak alat dan terjadi losses. 

6. Terlalu banyak percabangan saluran SR (tarikan SR maksimal 7) untuk sambungan pelayanan. 

7. Bila arus listrik yang mengalir ke R, S, T tidak seimbang maka yang terjadi arus akan mengalir ke ground sehingga menyebabkan adanya hambatan di ground yang besar. (maksimal 5Ω) 

8. Adanya arus yang mengalir di hantaran netral, idealnya arus yang mengalir disepanjang hantaran netral adalah nol tetapi karena pengaruh dari beban yang tidak seimbang maka hantaran netral akan berarus sehingga arus yang melalui hantaran ini sebagian berubah menjadi panas yang didisipasikan ke lingkungan sekitar sebagai losses. Walaupun terdapat pentanahan netral kadang-kadang pentanahan netral tidak mampu membuang arus netral yang cukup besar akibat dari beban yang tidak seimbang. 

9. hambatan besar. (losses= I*I*R) 


II. Macam-macam losses: 

1. Kerugian Tegangan Pada Kawat Penghantar 

2. Rugi Daya Tahanan 

3. Rugi Kebocoran Pada Isolator 

4. Rugi – Rugi Pada Trafo 

4.1. Rugi Tembaga (PCu) 

4.2. Rugi Besi (Pi) 

4.3. Rugi Pada Sambungan 



III. Cara mengurangi losses: 

        Usaha untuk memperkecil rugi-rugi pada sistem distribusi tenaga listrik antara lain: memilih ukuran penghantar, jenis penghantar yang sesuai untuk digunakan pada kondisi pembebanan jaringan tersebut dan sesuai dengan kemampuan hantar arus memperpendek jarak lintas jaringan, mengatur letak-letak beban sehingga jatuh tegangan pada titik-titik percabangan ke beban masih dalam batas yang diijinkan (untuk sistem 20KV, batas tegangan jatuh yang diijinkan pada kondisi beban penuh sebesar 4% untuk jaringan tegangan rendah) (SPLN 1978), pemilihan penggunaan trafo distribusi yang sesuai dengan kondisi faktor beban pada lokasi yang dilayani, pemilihan kapasitas trafo distribusi pada suatu lokasi beban, biasanya berdasarkan besar beban yang akan dilayani serta pertimbangan kemungkinan pertambahan (perluasan) pada lokasi yang bersangkutan. Dalam hubungannya untuk menjaga agar tegangan jatuh yang terjadi sampai pada konsumen sekecil mungkin, kapasitas trafo yang digunakan harus lebih besar dari kapasitas beban yang dilayani, sedangkan pemilihan lokasi penempatan dari trafo distribusi tidak terlalu jauh dengan masing-masing beban yang terpasang pada GTT tersebut sehingga tegangan yang jatuh pada konsumen dapat sekecil mungkin. Pemilihan tegangan pada jaringan ditentukan oleh besarnya beban dan jarak penyaluran dayanya. 

        Seringkali dalam proses penyampaian tenaga listrik banyak terjadi kehilangan daya listrik sebelum sampai pada konsumen, hal ini dikarenakan terlalu jauh dengan letak trafo sehingga sebelum sampai kepelanggan dayanya berkurang, penghantar terlalu kecil dan panjang, jumlah sambungan rumah pada satu tiang JTR yang dapat mempengaruhi drop tegangan, jumlah tarikan SR dan panjang SR yang terlalu panjang. Untuk menguranginya dengan memperbaiki saluran tenaga listrik dengan cara memindahkan beban dari phasa yang lebih besar arusnya ke phasa yang lebih kecil, Memperpendek jarak antara tiang TR dengan pelanggan, menambah tiang TR, menambah gardu sisipan, memperbesar penampang konduktor, mengganti jenis konduktor dengan konduktor yang memiliki tahanan jenis lebih kecil, memperpendek jaringan. Memindahkan sebagian tarikan SR deret ke SR yang lebih dekat. 

        Alat yang terlalu tua dapat menurunkan kinerja kerja. Agar alat dapat digunakan lebih lama dan tanpa adanya penurunan kinerja alat yang bisa menyebabkan losses maka diperlukan adanya pemeliharaan dan pemeriksaan yang teratur, sehingga dapat diketahui dengan cepat adanya kerusakan dan dapat diperbaiki sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

        Adapun tujuan utama dari dilakukannya pemeliharaan terhadap jaringan distribusi dan peralatan adalah : 

1. Mengurangi tingkat kerusakan atau gangguan dari peralatan 

2. Memperpanjang umur dari peralatan 

3. Menekan pengeluaran biaya 

4. Mempertahankan kemampuan dari peralatan 

5. Menurunkan susut 

6. Meningkatkan keandalan sistem. 



III. CARA PENEKANANNYA: 

        Pemerataan beban pada jaringan tegangan rendah. Pemerataan beban dilakukan dengan cara memindahkan beban (sambungan rumah) dari phase yang berat (pada JTR) ke phase yang lebih ringan. Arus yang mengalir dari tiap phase akan melalui hantaran netral dengan melalui peralatan pelanggan terlebih dahulu (menjadi arus netral). Ketika beban menjadi seimbang, maka arus netral ini akan memiliki nilai yang relatif kecil, karena raus dari tiap phase akan saling meniadakan. Proses saling meniadakan terjadi karena arus tiap phase akan memiliki beda phase kurang lebih sebesar 120 derajat (tergantung dari besar faktor daya dari masing-masing beban) 

1. Panjang jaringan diperpendek, kalau tegangannya turun diberi trafo lagi 

2. Luas penampang di sesuaikan dengan besarnya beban. Menggunakan penampang yang lebih besar. 

3. penggunaan line tap conector untuk sambungan. 

4. mengalihkan pelanggan yang melalui percabangan terlalu banyak pada sambungan. 

5. toleransi tegangan -10% sampai dengan +5% tegangan paling tinggi 231 dan paling rendah 198 dari 220 volt. 

6. menjaga agar tegangan tidak turun: 

7. Atur teg. Sumber (tap changger trafo di Gardu Induk). 

8. Setel tap changger trafo distribusi. 

9. Mengatur tap changger pada trafo tenaga di GI. 

10. Memasang capasitor pada JTM / AVR. 

11. Memperbesar penampang conductor. 

12. Menambah trafo sisipan. Dll. 


Kinerja alat dapat dijaga walaupun sudah tua dengan cara : 

Jenis pemeliharaan tahunan 

a.l. Pemeliharaan Rutin. 

Pemeliharaan yg direncanakan terselenggara terus menerus secara periodik, dalam kegiatannya terdiri dari: 

1. Pemeriksaan rutin. 

2. Pemeriksaan rutin sistimatis. 

1. Pemeriksaan Rutin / preventif 

Pemeriksaan yg dilaksanakan secara visual / Inspeksi dan diikuti pekerjaan 

Pencatatan sesuai dengan ketentuan, tujuannya adalah agar dapat mengetahui kondisi serta kelainan-kelainan yg berakibat terjadinya gangguan pada jaring distribusi. 

Tujuannya: mengurangi tingkat kerusakan / gangguan dari peralatan, memperpanjang umur dari peralatan, menekan pengeluaran biaya, mempertahankan kemampuan peralatan, menurunkan susut. 

2. Pemeliharaan Sistimatis. 
Pemeliharaan yg dimaksudkan utkmenemukan kerusakan atau gejala kerusakan yg tidak diketahui pada saat inspeksi / pemeriksaan kemudian disusun dalam daftar serta saran-saran yg diperlukan. 

b. Pemeliharaan Korektif. 

Pemeliharaan yg dimaksutkan untuk memperbaiki kerusakan / memperbaiki atau perubahan / penyempurnaan bertujuan menyempurnakan kondisi gangguan menjadi baik sperti semula. 

c. Pemeliharaan darurat. 

Pemeliharaan yg dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yg duakibatkan gangguan bersifat mendadak ; banjir , tanah longsor , angin ribut dll. 

Tujuan pemeliharaan : 

1. Mendapatkan jaminan bahwa sistem / peralatan jaring distribusi dapat bekerja secara OPTIMAL. 
2. Mendapatkan jaminan bahwa keandalan dan mutu tenaga listrik sesuai standart yg ditetapkan. 
3. Mendapatkan jaminan bahwa umur teknisnya dapat dipertahankan sesuai kondisinya. 
4. Mendaopat jaminan bahwa peralatan distribusi aman bagi personil masyarakat dan lingkungannya.



Sumber : https://sites.google.com/site/situsagung/artikel/ilmiah/losses

Tuesday, March 11, 2014

Non Stop [2014]


      Film ini ceritanya berlangsung selama penerbangan internasional Neeson di Air Mashal. Karakternyaya dimulai dengan penerimaan serangkaian pesan teks dari seseorang yang mengancam akan membunuh penumpang setiap 20 menit hingga uang sejumlah $150 juta ditransfer ke rekening rahasia. Neeson bekerjasama dengan Unknown director/sutradara Jaume Collet-Serra untuk pic yang digambarkan sebagai campuran misteri, actioner dan sebuah thriller Hitchcockian. Selain itu Collet-Serra juga telah mengumpulkan top-notch cor mengejutkan yang mencakup Julianne Moore, Scoot McNairy danMichelle Dockery.


Film ini juga datang dari smash hit-nya film TAKEN 2, mitra Liam Neeson sekali lagi dengan sutradara Jaume Collet UNKNOWN-Serra dan produser Joel Silver. Kali ini Collet-Serra melangkah lebih jauh untuk memberikan penonton melihat ke dalam film yang sekaligus labyrinthine mystery dengan gambar aksi beroktan tinggi (high-octane action picture) dan sebuah trailer twist-filled Hitchcockian di mana disitu tidak ada yang bisa dipercaya dan semua orang menjadi tersangka. Bill Marks (Liam Neeson) adalah veteran dari Air Marshals service (US federal marshal udara on-board) dan dia memandang tugas bukan sebagai tugas untuk menyelamatkan jiwa tetapi juga sebagai desk job in the sky, dan hari itu akan ada perjalanan penerbangan rutin.

Sinopsis Non-Stop [2014]
   Tak lama dalam perjalanan transatlantik dari New York ke London Bill Marks (Liam Neeson) menerima serangkaian pesan teks misterius yang memerintahkan dia untuk mentransfer uang kepada pemerintah sebanyak $150 juta ke sebuah rekening (akun rahasia) atau penumpang akan mati dalam waktu 20 menit. Jadi film ini adalah dimainkan pada ketinggian 40.000 kaki dengan melibatkan kehidupan 200 orang penumpang dan tergantung pada keseimbangan...  Adegan Film Non-Stop adalah film action yang memberikan kegembiraan dan juga ketegangan penonton.
archive