DISQUS SHORTNAME

.

Tuesday, May 27, 2014

Bikin Kecanduan, Game Tebak Gambar ini Populer di iOS

http://images.detik.com/content/2014/04/21/732/tebakgambar.jpeg

TW
tech - Sangat jarang game besutan developer lokal yang bisa menembus posisi nomor satu di App Store. Nah, sepekan terakhir ada aplikasi bernama Tebak Gambar yang mampu merebut posisi teratas di toko aplikasi wilayah Indonesia.

Ditilik dari namanya jelas aplikasi game ini adalah buataan lokal. Apalagi ditelusuri lebih jauh ternyata memang dikembangkan oleh developer asal Tanah Air. Lalu, Apa yang menarik dari aplikasi game tersebut?

Ternyata game ini terbilang 'enteng', karena lebih mengedepankan mengasah imajinasi namun dengan grafis yang tak terlalu muluk-muluk. Caranya bermainnya sangat mudah, pemain hanya diminta untuk memasukkan kalimat atau kata berdasarkan gambar.

Gambar yang dimaksud bukan sembarang gambar. Karena gambar itu adalah petunjuk untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Ambil contoh seperti ini, ada dua gambar dalam satu frame, satu gambar botol sambal dan satu bendera bajak laut. Nah, dirangkai menjadi satu kalimat yakni 'Sambal Bajak'.

Tebak-tebakan seperti ini tentu saja menarik, tidak terlalu berat dan tetap mengasah otak. Apalagi di tiap levelnya tingkat kesulitannya semakin bertambah. Anda dijamin akan ketagihan dibuatnya.

Sebelum di iOS, aplikasi game Tembak Gambar ini sudah terlebih dahulu hadir dan mendapatkan review yang bagus. Aplagi game ini dekat dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia. Tidak ada salahnya mencoba aplikasi game Tebak Gambar ini, apalagi bisa didapatkan secara gratis dan tidak membutuhkan memori yang sangat besar.


Sumber : Detik iNet

Monday, May 26, 2014

#GlobalSelfie dari NASA untuk Bumi


Badan Antariksa Amerika Serikat NASA meluncurkan #GlobalSelfie -nya Kamis waktu setempat atau Jumat WIB. Ini adalah mosaik yang terdiri lebih dari 36.000 foto yang diunggah ke media sosial yang memperlihatkan manusia dan tempat di seluruh dunia dan menyerupai bentuk bumi dalam rangka memperingati Hari Bumi, demikian NASA seperti dikutip Reuters.

NASA meminta orang-orang pada Hari Bumi 22 April untuk mengunggah foto-foto dalam hashtag#GlobalSelfie ke situs-situs media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Para pengguna dari setiap benua dan 113 negara atau kawasan, termasuk Antartika, Yaman dan Peru, telah tergabung di sini. Setelah berminggu-minggu mengumpulkan dan mengkuratori lebih dari 50.000 ajuan, maka apa yang disebut "selfie global" ini diluncurkan.

"Kami kewalahan menghadapi orang yang berperan serta dari begitu banyak negara. Kami sangat berterimakasih bahwa orang-orang telah meluangkan waktu untuk merayakan planet kita ini secara bersama-sama, dan kami menunggu semua orang untuk ambil bagian sebagai pemandu yang baik mengenai Bumi kita yang berharga ini," kata Peg Luce, wakil direktur Divisi Sains Bumi NASA.

Mosaik yang dapat dibesarkecilkan (di-zoom) berkekuatan 3,2 Gigapiksel ini memperlihatkan ratusan ribu gambar-gambar terpilih yang diatur menyerupai Bumi ketika muncul pada satelit cuaca Suomi National Polar-orbitting Partnership yang mengorbiti planet Bumi pada Hari Bumi.

NASA memiliki 17 satelit pengamat Bumi di orbit, dan lebih dari lima misi untuk mengumpulkan data mengenai planet Bumi akan diluncurkan tahun ini, kata NASA. Lembaga antariksa AS tersebut mengatakan ini akan menjadi langkah pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade terakhir bahwa begitu banyak misi sains Bumi milik NASA telah diluncurkan dalam satu tahun.
Klik link berikut : http://www.nasa.gov/content/goddard/2014-globalselfie-wrap-up/#.U36H_Ch7Tms


Sumber : http://www.antaranews.com/berita/435672/nasa-luncurkan-selfie-global-pada-hari-bumi

Hasil SNMPTN 2014 Bisa Dicek Siang ini 27 Mei Pukul 12:00


TWnews - Pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 akan diumumkan pada Selasa 27 Mei 2014. Bertepatan dengan hari libur, sebanyak 777.357 pendaftar bisa mengakses pengumuman tersebut secara online.

Menurut Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Drs. Sutarno, MSi, PhD, hingga detik ini hasil SNMPTN masih diolah. "Insya Allah, paling lambat 27 Mei 2014 pukul 12.00 WIB sudah bisa diumumkan," ujar Sutarno kepada Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Senin (26/5/2014).

Mengutip laman SNMPTN, Senin (26/5/2014), selain bisa disaksikan di media massa, hasil seleksi SNMPTN 2014 juga bisa dilihat langsung secara online di http://www.snmptn.ac.id/. Adapun mekanisme seleksi SNMPTN ini akan dilakukan secara bertahap, siswa pelamar diseleksi di perguruan tinggi negeri (PTN) pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi (prodi).

Untuk siswa yang memilih dua PTN, apabila dinyatakan tidak lulus pada PTN pilihan pertama, akan diseleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan urutan pilihan prodi dan ketersediaan daya tampung.

Sutarno mengimbau, calon mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN 2014 sebaiknya tidak mengundurkan diri dan mendaftar lagi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). "Seandainya mendaftar lagi melalui jalur SBMPTN, maka akan mempersempit peluang kesempatan bagi mereka yang ikut SBMPTN," ujarnya.


Sumber : OkeZone

Sunday, May 25, 2014

Semen Padang FC Bungkam Persik Kediri 3-0



TWsport - Semen Padang melanjutkan hasil positif dengan menumbangkan tamu mereka Persik Kediri di stadion Haji Agus Salim, Minggu (25/5) petang. Dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014, wilayah barat. Slamet Nur Iskandar bermain cemerlang meski masuk sebagai pemain pengganti. Esteban Vizcarra juga kembali gagal melaksanakan tugas dengan sempurna sebagai algojo penalti pada laga ini.

Pada babak pertama, Tuan rumah Semen Padang mampu menebar ancaman saat laga baru berjalan dua menit. Lewat tendangan bebas dari Seftia Hadi, Persik Kediri nyaris kebobolan. Beruntung ada Eduard Bezi yang memblok bola sepakan Seftia Hadi.

Meski banyak menguasai bola, tapi skema serangan yang digalang Eka Ramdani dan kawan-kawan tak bisa berfungsi baik selama 20 menit pertama. Umpan yang ditujukan kepada striker Osas Saha belum bisa membuahkan angka. Setelah nampak merubah skema, Semen Padang lebih efektif menciptakan kans. Ricky Ohorella dan Hendra Bayaw rajin membangun pola untuk memanjakan Osas, tapi beberapa kali sundulan Osas mentah.

Hingga pada menit ke-26, Erlangga Sucipto mampu menaklukkan kiper Persik Sandi Firmansyah lewat sundulan. Eks bomber Persib Bandung dengan sigap menyambut bola umpan Hendra Bayaw dan mengirimnya ke gawang lawan. Semen Padang memimpin 1-0 atas Persik.

Banyak tertekan, namun Persik bukan berarti tanpa peluang. Dua kali striker asal Nigeria membukan peluang untuk Persik. Tapi dua tembakkan dari mantan striker Persiba Bantul itu melenceng dan mampu dimentahkan Jandia Eka.

Baru paruh pertama tuan rumah sudah melakukan dua pergantian, Hengki Ardiles masuk gantikan Ricky dan Nur Iskandar gantikan Eka Ramdani. Kedua pemain tersebut diganti lantaran cedera. Masuknya Nur Iskandar menambah agresivitas serangan dari Semen Padang, determinasinya membuat Khokok Rianto harus membuat pelanggaran di menit ke-43 hingga membuat wasit menunjuk titik putih.

Tapi sayang Esteban Vizcarra malah gagal menyempurnakan tugasnya dari titik putih. Pemain asal Argentina itu menendang bola dengan sangat lemah shingga Sandi Firmansyah dengan mudah menangkap bak sedang dalam sesi latihan.

Pada Babak Kedua, Usai turun minum tuan rumah tetap memegang jalannya laga. Baru menit ke-50, Sandy Firmansyah harus berjatuhan menepis tendangan keras dari Nur Iskandar.

Osas Saha yang ditempel ketat sempat frustrasi, beberapa percobaannya untuk membobol gawang mampu dimentahkan Eduard Bezi dan Firmansyah. Usaha pemain belakang Persik menghentikan Osas pun berbuah kartu merah, Osas yang sempat lolos dari kawalan terpaksa harus dihentikan secara paksa oleh Ramadhan Saputra sebagai orang terakhir, Persik harus bermain dengan sepuluh pemain di menit ke-57.

Kehilangan seorang pemain membuat Semen Padang agak sedikit mudah mengoprek pertahanan Persik lebih dalam. Hasilnya pada menit ke-81 Nur Iskandar luput dari penjagaan. Nur yang tampil brilian secara mengejutkan berhadapan dengan kiper Persik, dan mudah menyarangkan bola ke gawang lawan. 2-1 untuk Semen Padang.

Persik yang terus berusaha menyerang meski dengan sepuluh pemain kembali harus terhukum. Lagi-lagi determinasi Nur Iskandar menaklukkan pertahanan dari Persik yang tak mampu menahan bola girinyannya. Gol ketiga bagi Semen Padang pun tercipta di menit ke-87, sekaligus gol kedua dari Nur Iskandar.

Dengan waktu yang tak banyak Persik pun kesulitan untuk mengimbangi Kabau Sirah. Nur Iskandar beserta Hendra Bayauw terlalu rajin memberikan ancaman. Peluit panjang pun dibunyikan, dan skor 3-1 bertahan hingga laga berakhir untuk kemenangan Semen Padang.


KLASEMEN ISL WILAYAH BARAT
PERTANDINGANKANDANGTANDANGGOL
PMAMIKMIKMIKGMGK
1Arema30121002601401286
2Semen Padang23137243124121712
3Persib21116323213111910
4Persija1912543311232139
5Sriwijaya FC18125344111231415
6Pelita Bandung Raya16114432212221212
7PS Barito Putera16125163022141820
8Persita Tangerang14124262222041413
9Gresik United12122642410231220
10Persik11133283030251526
11Persijap Jepara4121110115005928

Saturday, May 24, 2014

Beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) Tahun 2015 untuk Lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA dan Sederajat)


Kedutaan Besar Jepang menawarkan Beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) kepada siswa-siswi Indonesia lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA dan Sederajat) untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas (S-1), College of Technology (D-3) atau Professional Training College (D-2) di Jepang mulai tahun akademik 2015 (April 2015). Pelamar bisa mendaftar 1 (satu) program saja dari S-1, D-3, atau D-2.

1. Masa Pendaftaran :

1) Tahap I (5 Mei - 21 Mei 2014): Hanya bagi pelamar lulusan tahun 2013 dan tahun sebelumnya saja
2) Tahap II (26 Mei - 11Juni 2014): Hanya bagi pelamar lulusan tahun 2014 saja

2. Syarat-syarat pelamar sebagai berikut :

1) Lahir antara tanggal 2 April 1993 sampai dengan tanggal 1 April 1998.
2) Nilai minimal rata-rata Ujian Nasional

           8,4 untuk program S-1

           8,0 untuk program D-3

           8,0 untuk program D-2

* Jika pada saat penutupan (11 Juni 2014) nilai Ujian Nasional asli belum bisa dikeluarkan, maka nilai Ujian Nasional sementara dari Kepala Sekolah bisa diterima.
* Bagi sekolah yang tidak menggunakan standar nasional (misalnya dengan standard IB), nilai akan disetarakan sesuai di atas.
* Selain itu sebagai alternatif persyaratan pelamaran, bagi pelamar S-1 yang memilih bidang studi IPS bisa juga melamar dengan menggunakan sertifikat kemampuan bahasa Jepang (JLPT) minimal level N3, dan pelamar D-2 yang memilih bidang studi IPS bisa juga melamar dengan menggunakan sertifikat kemampuan bahasa Jepang (JLPT) minimal level N4, walaupun persyaratan nilai minimal rata-rata Ujian Nasionalnya kurang.

3) Pelamar harus lulus dari SLTA dan Sederajat terlebih dahulu (bagi yang menggunakan sistem kelulusan Nasional/UAN), atau akan lulus maksimal 31 Maret 2015 (bagi yang menggunakan sistem kelulusan standar Internasional/IB)


3. Prosedur Pendaftaran :

1) Mengisi formulir aplikasi yang dapat didownload dari website resmi kedutaan Jepang berikut: http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_slta.html

2) Melakukan registrasi secara online melalui link yang tertera pada website resmi kedutaan Jepang di atas, lalu cetak/printout konfirmasi registrasi online yang berisi [Kode Registrasi] yang dikirimkan ke e-mail pelamar.

3) Kirimkan a) formulir aplikasi, b) lembar printout konfirmasi registrasi online yang berisi [Nomor Registrasi], c) fotokopi Ijazah/Ijazah sementara yang dilegalisir/dicap basah dari sekolah, d) fotokopi SKHUN/SKHUN sementara yang dilegalisir/dicap basah dari sekolah, e) fotokopi sertifikat kemampuan Bahasa Jepang (JLPT) bagi yang ada, ke Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Kedutaan Besar Jepang (Bagian Pendidikan: beasiswa(a)dj.mofa.go.jp )

Thursday, May 22, 2014

Prabowo-Hatta janjikan tunjangan profesi guru minimal Rp 4 juta/bulan



TW
news - Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjanjikan kesejahteraan untuk para guru. Janji itu mereka cantumkan dalam visi misi tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan melalui reformasi pendidikan. Visi misi itu ikut disampaikan dalam pendaftaran ke KPU, Selasa (20/5).

"Meningkatkan martabat dan kesejahteraan guru, dosen dan penyuluh. Menjadikan guru sebagai profesi terhormat, sejahtera dan bertanggung jawab, antara lain melalui: (a) pengiriman tunjangan profesi guru bersertifikat langsung ke rekening guru yang bersangkutan, (b) merekrut 800 ribu guru selama 5 tahun. (c) menaikkan tunjangan profesi guru menjadi rata-rata Rp 4 juta per bulan," demikian visi misi Prabowo-Hatta.


Selain itu, duet yang diusung Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar dan partai non parlemen PBB itu ingin memperkuat karakter bangsa yang berkepribadian Pancasila, menjunjung tinggi sifat jujur, disiplin, patuh terhadap hukum, toleransi terhadap perbedaan suku agama dan ras, menghargai budaya bangsa melalui pendidikan Pancasila, kebangsaan dan budi pekerti.

Prabowo-Hatta juga berniat melakukan realokasi dan peningkatan efisiensi terhadap pos-pos belanja pendidikan dalam APBN yang dipandang tidak efektif dan atau boros. Selain itu, melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara, menghapus pajak buku pelajaran, menghentikan penggantian buku pelajaran setiap tahun, dan mengembangkan pendidikan jarak jauh terutama untuk daerah yang sulit terjangkau dan miskin.

Pasangan ini juga ingin merevisi kurikulum nasional di antaranya mewajibkan kembali kurikulum matematika dan bahasa Inggris untuk sekolah dasar serta pendidikan antikorupsi.

Janji lain adalah memperbaiki secara masif kualitas dari fasilitas pendidikan di seluruh SD, SMP dan SMA serta pesantren/sekolah agama sederajat, melalui pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-rata Rp 150 juta per sekolah. "Dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di universitas, baik negeri maupun swasta, dengan alokasi dana APBN Rp 20 triliun selama 2015-2019," demikian visi misi Prabowo-Hatta di bidang pendidikan


Sumber : http://www.merdeka.com/politik/prabowo-hatta-janjikan-tunjangan-profesi-guru-rp-4-jutabulan.html

Survei SMRC : Elektabilitas Jokowi turun, Prabowo naik

Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi turun, Prabowo naik

TWnews - Elektabilitas capres yang diusung PDI Perjuangan,Joko Widodo mulai mengalami penurunan. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap 2.040 koresponden.

"Menurut indikator tren suka tokoh terhadap Jokowi terjadi penurunan. Pada bulan Maret tren suka terhadap Jokowi ada 93 persen tapi di akhir April turun menjadi 85 persen," kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Djayadi Hanan dalam diskusi kebijakan publik di FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (21/5).

Sedangkan untuk elektabilitas Prabowo Subianto , calon presiden dari Partai Gerindra menunjukkan kenaikan. "Hal yang berbeda didapati dari tren suka terhadap Prabowo Subianto . Di bulan Maret 74 persen masyarakat menyukai Prabowo, namun di akhir April meningkat menjadi 82 persen," papar Djayadi.

Berdasarkan temuan survei tersebut, lanjut Djayadi, kemudian muncul pertanyaan apa yang membuat elektabilitas Jokowi menurun. "Ini kan menandakan ada sesuatu yang terjadi sehingga orang menjadi tidak suka dengan Jokowi," paparnya.

Sedangkan dari segi kriteria calon presiden yang didambakan rakyat, Prabowo berada di peringkat pertama terkait ketegasan sebesar 51 persen. Sedangkan Jokowi berada di peringkat kedua sebesar 29 persen.

Tak hanya tegas, khalayak juga mendambakan pemimpin yang perhatian pada rakyat. Dari sisi tersebut, Jokowi berada di peringkat pertama dengan perolehan persentase sebesar 55 persen sedangkan Prabowo berada di bawahnya dengan persentase 23 persen. Survei SMRC dilakukan dengan metode wawancara pada Maret 2014. Dalam survei ini, SMRC melakukan wawancara terhadap 2.040 koresponden dan margin of error 2.2 persen.


Sumber : http://www.merdeka.com/politik/survei-smrc-elektabilitas-jokowi-turun-prabowo-naik.html

Semen Padang FC Pecundangi Arema 2-1 di Kanjuruhan


TWsport - Semen Padang sukses menaklukkan angkernya Stadion Kanjuruhan, Malang. Dijamu Arema Cronus, Rabu (21/05), Kabau Sirah -julukan Semen Padang- menang dengan skor 2-1 melalui dua gol Osas Saha.

Dalam laga ini, Arema langsung menggebrak pertahanan Semen Padang begitu laga dimulai. Mengandalkan kecepatan Dendi Santoso dan Gilang Ginarsa, anak asuh Suharno ini menekan pertahanan Kabau Sirah, julukan Semen Padang.

Beberapa kali, upaya tersebut merepotkan lini belakang Semen Padang. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat gawang Jandia Eka Putra masih selamat dari kebobolan. Sementara, Semen Padang lebih banyak bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik, yang dilakukan Osas Saha dan Esteban Vizcarra.

Menit 33, Kabau Sirah nyaris membobol gawang Arema. Namun, sontekan Osas Saha, memanfaatkan umpan Nur Iskandar, di mulut gawang Arema justru membuat bola melambung ke atas mistar gawang.

Empat menit kemudian, giliran Arema memiliki peluang emas. Namun, Jandia masih bisa menepis sepakan jarak jauh Alfarizi. Kurang bertenaganya lini tengah Arema, direspon tim pelatih. Menit 40, mereka menarik keluar Cristian Gonzales. Posisi El Loco, julukan Gonzales, diisi I Gede Sukadana.

Belum lagi pergantian tersebut berdampak ke permainan mereka, Arema justru harus tertinggal lebih dulu pada menit 42. Sepakan Osas Saha meluncur deras ke gawang Arema, yang dikawal I Made Wardhana.


Tertinggal satu gol, permainan para penggawa Arema kian kacau. Walhasil, pada penghujung babak pertama, Esteban Vizcarra sempat melakukan solo run spektakuler yang membuat lini belakang Arema pontang-panting. Namun, beruntung bagi tuan rumah, eksekusi Esteban mash tips melenceng di samping kiri gawang Made Wardhana.

Pada awal babak kedua, Arema melakukan pembenahan lini belakang mereka. Gilang Ginarsa ditarik dan diganti Benny Wahyudi. Masuknya Benny membuat permainan Arema kian hidup. Beberapa kali Benny membantu serangan dari sektor sayap.

Bahkan, menit 50, Benny sempat melepas tembakan ke gawang Semen Padang. Namun, bola masih melambung di atas mistar gawang Jandia. Menit 57, Saha menggandakan keunggulan Semen Padang. Tak terkawal di sisi kanan pertahanan Arema, Saha melepas sepakan keras yang tak bisa dibendung Made Wardhana.


Berupaya membalas ketinggalan, Arema memasukkan Samsul Arif pada menit 60. Dia mengisi posisi Munhar yang ditarik keluar. Masuknya Samsul memang menambah daya dobrak Arema. Namun, buruknya koordinasi antar pemain membuat serbuan penggawa Arema selalu kandas di barisan belakang Semen Padang.

Alih-alih memperkecil ketinggalan, Arema justru nyaris kembali kebobolan pada menit 83. Namun, kali ini sundulan Saha masih tipis melenceng di samping kiri gawang tuan rumah. Semenit kemudian, Arema akhirnya berhasil memperkecil ketinggalan mereka. Sundulan Ahmad Alfarizi memanfaatkan umpan tendangan bebas I Gede Sukadana meluncur deras membobol gawang Jandia Eka Putra. Jelang laga usai, dua tim terlibat jual beli serangan. Namun, sampai wasit meniup peluit panjang, tak ada tambahan gol tercipta bagi kedua tim


Sumber : http://www.merdeka.com/sepakbola/review-isl-osas-saha-bawa-semen-padang-pecundangi-arema.html

Jafri Sastra : Kemenangan Ini Bukan Balas Dendam

Jafri Sastra semringah Semen Padang patahkan rekor kandang Arema Cronus

TWsport - Pelatih Semen Padang Jafri Sastra terlihat semringah setelah tim besutannya mampu mematahkan rekor kandang Arema Cronus di Indonesia Super League (ISL) 2014 lewat kemenangan 2-1, Rabu (21/5) malam WIB.

Hasil itu sekaligus membalas kekalahan yang didapat Semen Padang kala menjamu Arema di putaran pertama. Namun Jafri menolak anggapan kemenangan tersebut dianggap sebagi ajang balas dendam. Menurutnya, dalam pertandingan sepakbola tidak ada istilah balas membalas. “Dalam pertandingan sepakbola tidak ada istilah balas membalas, seperti pertandingan tinju saja,” candanya.

Jafri juga tak sependapat dengan anggapan kemenangan mereka disebabkan absenya beberapa pilar Arema, seperti Ahmad Bustomi, Gustavo Lopes, Victor Iqbonefo, dan Kurnia Meiga. Menurutnya, mereka tidak memikirkan hal itu, dan hanya fokus pada upaya untuk memangkan pertandingan.

“Bagi Semen Padang, kami tidak pernah berfikir tentang masalah itu. Kami hanya fokus pada permainan kami di lapangan, dan kami punya keinginan untuk memenangkan pertandingan. Kami juga kehilangan tiga pemain, Fakhrurazi, [David] Pagbe, dan Valentino [Telaubun],” ucap Jafri.

Jafri kemudian membeberkan rahasia sukses Eka Ramdani Dkk meredan permainan Arema. Selain faktor motivasi, tambah Jafri, mereka telah mempelajari rekaman pertandingan saat Arema menang di Padang.

“Kekalahan kita di sana kita pelajari. Kita lihat lagi rekaman pertandingannya. Selebihnya kita hanya berikan motivasi pada anak-anak, dan alhamdulillah motivasi dan strategi yang kami berikan berhasil diterapkan anak-anak dengan baik,” ungkap Jafri.

Nada serupa dilontarkan Eka Ramdani yang pada laga ini juga berperan sebagai kapten tim. Menurut eks maskot Persib Bandung itu, berkat motivasi sang pelatih lah mereka bisa menang lawan Arema.

“Kita sudah kehilangan poin di Gresik, jadi pelaitih memotivasi agar kita tidak kehilangan poin lagi, minimal kita bisa curi poin lah, dan alhamdulillah kita bisa menang,” ucap Eka. “Saat Arema menyerang ada celah di lini belakang dan kita manfaatkan itu, ini sesuai dengan yang telah diinstruksi pelatih.”

Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/1391/indonesia-super-league/2014/05/22/4833036/jafri-sastra-kemenangan-ini-bukan-balas-dendam

Wednesday, May 21, 2014

Arema Jamu Semen Padang FC Tanpa Kurnia Meiga

Arema Cronous 2014

TWsport - Semen Padang FC akan bertandang ke Malang menghadapi Arema Cronous pada Rabu (21 Mei) dalam lanjutan Liga Super Indonesia. Pada pertandingan yang akan digelar di Stadion Kanjuruhan tersebut, Arema hampir dipastikan kehilangan beberapa pemain pilarnya.

Kurnia Meiga adalah salah satu pemain yang dipastikan tidak akan tampil. Penjaga gawang Timnas tersebut masih menjalani hukuman dua laga karena melkukan tindakan tidak terpuji pada laga melawan Semen Padang, 29 April yang lalu di stadion H. Agus Salim. Adik kandung mantan penjaga gawang Kabau Sirah, Achmad Kurniawan tersebut mengacungkan jari tengah kepada suporter Semen Padang.

Selain Kurnia Meiga, Gustavo Lopez dan Victor Igbonefo juga harus absen karena akumulasi kartu kuning. Sementara itu Ahmad Bustomi, Purwaka Yudhi, I Gede Sukadana dan Muhammad masih menjalani perawatan penyembuhan cedera. Pelatih Arema, Suharno harus memutar otak karena terpaksa menurunkan pemain-pemain yang sebelumnya jarang tampil.

“Pemain yang jarang kami turunkan inilah yang akan kami maksimalkan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan beberapa pemain pilar,” ungkap Suharno seperti yang dilansir bola.kompas.com.

Suharno berpendapat, dari sederet pemain yang selama ini menghuni bangku cadangan, memang ada yang bisa menggantikan posisi Victor di lini belakang, yakni Munhar. Sementara lini tengah yang ditinggalkan Gustavo Lopez dan Ahmad Bustomi akan diisi Hendro Siswanto dan Juan Revi atau Sunarto. Sedangkan untuk posisi penyerang masih aman karena sejumlah pemain andalan yang selama ini mengisi lini depan Singo Edan bisa diturunkan, seperti Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves.

“Kami berharap pemain yang saat ini sedang dibekap cedera bisa segera pulih, sehingga bisa diturunkan ketika menghadapi Semen Padang. Apalagi, target yang kami usung adalah tiga poin atau sapu bersih setiap laga kandang,” ujarnya. Meski begitu, Suharno mengaku, tak panik dengan kondisi pemain karena Arema memiliki sejumlah pemain muda yang menjadi pemain pelapis dan memiliki kualitas bagus, seperti Irsyad Maulana, Denddy Santoso, dan Benny Wahyudi.

Sumber : http://spartacks.net/5225/arema-jamu-semen-padang-tanpa-meiga.html

Jelang Big Match Arema vs Semen Padang, Singo Edan Krisis Pemain

Preview

TWsport - Malam nanti akan berlangsung Big Match di kompetisi Indonesia Super League Wilayah Barat, mempertemukan dua klub wakil Indonesia di AFC Cup dalam dua musim terakhir, yakni duel antara Arema vs Semen Padang di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Arema Cronus saat ini mantap memuncaki klasemen Wilayah Barat dengan koleksi 30 poin, sedangkan Semen Padang menempati peringkat keempat dengan mengoleksi 17 poin.

Tim Singo Edan memiliki modal bagus untuk memenangkan laga kandang melawan Semen Padang, karena dalam lima laga ISL sebalumnya Arema selalu menang tanpa sekalipun kebobolan. Di lain pihak Semen Padang hanya meraih satu poin dalam tiga pertandingan terbaru.

Hanya saja ambisi Singo Edan untuk meraup poin penuh pada laga malam nanti bakal terganggu dengan krisis pemain yang menimpa mereka. Dari stok 24 pemain yang dimiliki Arema, tiga pemain terkena skorsing dan empat pemain lainnya masih dalam pemulihan cedera. Arema harus kehilangan Victor Igbonefo dan Gustavo Lopez yang mengantongi akumulasi kartu kuning. Kiper Kurnia Meiga juga harus absen karena masih menjalani sanksi larangan bermain.

Pelatih Arema, Suharno menyatakan akan memaksimalkan stok pemain tersisa yang fit saaat menghadapi Semen Padang malam nanti, “Saya berharap Munhar bisa tampil baik menggantikan Victor Igbonefo. Semoga saja Purwaka bisa pulih dari cederanya. Posisi Gustavo Lopez bisa digantikan Hendro Siswanto atau Dendi Santoso. Namun saya berharap Ahmad Bustomi dan Gede Sukadana bisa pulih sebelum pertandingan,” jelas Suharno.

Sementara itu pelatih Semen Padang, Jafri Sastra mengakui tak akan mudah bagi timnya mencuri poin di kandang Arema,” Tak mudah untuk mengalahkan Arema meski mereka kehilangan banyak pemain andalan. Seluruh pemain Arema perlu diwaspadai, karena Arema memiliki stok pemain dengan kualitas merata,” tutur Jafri Sastra.

Semen Padang sendiri merombak susunan pemainnya pada putaran kedua kompetisi. Tim berjulukan Kabau Sirah itu memecat tiga pemainnya yang dianggap kurang optimal, dan juga mengontrak dua pemain baru. Semen Padang merekrut Osas Marvelous
Ikpefua dari Persiram Raja Ampat, dan mendatangkan Valentino Telaubun dari Persita Tangerang. Sementara tiga pemain yang dilepas adalah Ezequiel Gonzales, Wahyu Wijiastanto, dan Stevie Bonsapia.

“Ketiga pemain yang kami lepas itu pemain bagus, tapi mereka kurang berkembang di sini. Saya harap dua pemain baru kami bisa tampil baik di putaran kedua,” ujar Jafri Sastra.

Pertandingan Arema vs Semen Padang ini rencananya akan ditayangkan langsung oleh Golbal TV pada malam nanti mulai pukul 18.45 WIB.

PREDIKSI SUSUNAN PEMAIN

SEMEN PADANG FC:
Jandia Eka Putra, Novan Setyo Sasongko, Valentino Telaubun, Hengky Ardiles, Yoo Hyun-Goo, Eka Ramdani, Saepuloh Maulana, Esteban Vizcarra, Ricky Akbar Ohorella, Airlangga Sutjipto, Osas Marvelous Ikpefua

AREMA CRONUS:
Made Wardhana, Munhar, Johan Ahmad Alfarizie, Thierry Gathuessi, Juan Revi Auriqto, Beny Wahyudi, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, Beto Goncalves, Arif Suyono, Cristian Gonzalez


Sumber : http://www.ulasbola.com/21/05/2014/jelang-big-match-arema-vs-semen-padang-singo-edan-krisis-pemain/

OwnFone, Ponsel Khusus Tuna Netra



TWtech - Perusahaan telekomunikasi Inggris, OwnFone, pekan lalu mengklaim telah menjual ponsel braille pertama di dunia. Ponsel ini ditujukan bagi tunanetra dan pengguna lain yang memiliki keterbatasan visual. Dikutip BBC, walau sebelumnya sudah banyak pabrikan yang membuat ponsel dengan huruf Braille, OwnFone mengklaim sebagai pihak yang pertama kali menjual ponsel tersebut.

Desain ponsel itu sendiri terlihat sederhana. Bagian depan dan belakang dibuat dengan menggunakan teknik cetak 3D dan bisa dikustomisasi. Huruf dan tombol-tombol di keypad dicetak timbul dengan menggunakan huruf braille.

"3D printing memungkinkan cara yang cepat dan efektif dalam membuat tombol dengan huruf braille," ujar pembuat ponsel braille ini, Tom Sunderland.
"Ponsel ini juga bisa dipersonalisasi dengan dua atau empat tombol braille yang telah diprogram untuk menelepon teman, keluarga, pekerjaan, atau layanan darurat," ujar Sunderland.

Ponsel tersebut kini baru tersedia di Inggris. OwnFone menjual ponsel tersebut dengan banderol harga 60 poundsterling atau sekitar Rp 1,2 juta. Walau ponsel buatan OwnFone ini menjadi yang pertama dijual secara umum, tetapi ide ponsel bagi penyandang tunanetra sebenarnya sudah ada sejak lama.

Sebelumnya, pada tahun 2013, sebuah perusahaan rintisan asal India yang bernama Kriyate pernah membuat prototipe smartphone yang menggunakan huruf braille. Smartphone tersebut memiliki layar yang menampilkan huruf braille dan bisa ditekan, serta memberikan respons balik dengan suara atau getaran.

Sumber : http://manado.tribunnews.com/2014/05/21/ownfone-klaim-luncurkan-ponsel-tuna-netra-pertama-di-dunia

Monday, May 19, 2014

Prabowo: Kita kekuatan besar yang menyelamatkan masa depan RI



TWnews - Capres Prabowo Subianto mengonfirmasi bergabungnya Partai Golkar dalam koalisi besar bersama Partai Gerindra. Prabowo membuka isi pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

"Tadinya Pak ARB (Aburizal Bakrie) mau ikut. Saya mengatakan jangan, kami yang akan datang ke Pak ARB. Golkar mungkin datangnya di penghujung tetapi Golkar akhirnya menjadi King Maker, menjadi penentu masa depan Indonesia. Hari ini kita mendapat dorongan semangat kekuatan besar di tengah-tengah kita. Kita menjadi kekuatan besar untuk menyelamatkan masa depan RI," ujar Prabowo dalam pidato deklarasi duetnya bersama Hatta Rajasa di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta, Senin (19/5).

Prabowo menyebut Golkar sebagai partai dengan suara terbanyak yang bergabung dalam koalisi. "Dan Aburizal Bakrie saya kenal sebagai putra terbaik bangsa. Memimpin partai kedua terbesar di republik ini tetapi bersedia mendukung saya. Ini saya kira adalah sesuatu yang tidak dibayangkan pengamat politik yang terhebat sekalipun," tegas Prabowo.

Prabowo juga bercerita bahwa proses negosiasi dengan partai-partai yang tergabung dalam koalisi cukup melelahkan. "Saya mantan prajurit mengakui kali ini lebih melelahkan. Jadi semua pengalaman saya di tentara belum apa-apa menghadapi politik di Indonesia," ujarnya.

Dalam pembelajaran ini Prabowo melihat sifat mengalah, sifat jiwa besar yang dimiliki mitra koalisi.

"Ada satu hal yang saya belajar. Saya bisa melihat, bergaul, berdiskusi dengan pemimpin-pemimpin terbaik bangsa Indonesia. Dari tokoh dan pemimpin partai yang saya hadapi, saya melihat kesungguhan itikad dan keinginan mereka berbuat terbaik untuk Indonesia. Karena itu penciptaan koalisi ini walaupun liku-liku tetapi lancar," ujar Prabowo dengan pidato berapi-api.

Sumber : merdeka.com/peristiwa/prabowo-kita-kekuatan-besar-yang-menyelamatkan-masa-depan-ri.html

Hanya 2 Pasang Capres-Cawapres, Pilpres Bakal 1 Putaran


TWnews - Pemilu presiden mendatang bakal hanya berlangsung satu putaran setelah Partai Golkar memastikan tidak membentuk poros baru bersama Partai Demokrat. Dengan demikian, hanya akan ada dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dua pasangan sudah mendeklarasikan diri, yakni pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Gedung Joang 45, Jakarta, dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Deklarasi dilakukan pada hari yang sama, Senin (19/5/2014).

Pasangan Jokowi-JK sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum siang tadi. Adapun Prabowo-Hatta baru akan mendaftar pada Selasa (20/5/2014) atau hari terakhir pendaftaran.

Pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR.

Adapun pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra (11,81 persen, 73 kursi DPR), Partai Golkar (14,75 persen, 91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (7,59 persen, 49 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (6,53 persen, 39 kursi DPR), dan Partai Keadilan Sejahtera (6,79 persen, 40 kursi DPR). Dukungan dari Golkar itu baru disampaikan hari ini.

Dukungan terhadap Prabowo-Hatta juga diberikan oleh Partai Bulan Bintang. Namun, parpol itu tidak lolos ke DPR lantaran hanya memperoleh 1,46 persen suara. Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 48,93 persen suara atau 292 kursi DPR.

Dengan peta koalisi itu, tinggal Partai Demokrat yang belum memutuskan langkah untuk menghadapi pilpres. Majelis Tinggi Demokrat akan segera memutuskan. Namun, dengan keputusan Golkar mendukung Prabowo-Hatta, Demokrat tidak bisa membentuk poros baru lantaran perolehan suara di pemilu legislatif hanya 10,19 persen atau 61 kursi DPR.

Adapun syarat pengusungan pasangan capres-cawapres dalam UU tentang Pilpres ialah 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.

Sumber : http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/05/19/1618535/hanya.2.pasang.capres-cawapres.pilpres.bakal.1.putaran

MENDIKBUD Ditantang Siswa


"Sebuah surat terbuka, untuk Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat,
di tempat"


16. Mencontek adalah sebuah perbuatan…

a. terpaksa

b. terpuji

c. tercela

d. terbiasa



Ardi berhenti di soal nomor enam belas itu, salah satu soal ulangan Budi Pekerti semasa dia kelas 2 SD dulu. Ia tertegun, dan hatinya berdenyut perih saat dilihatnya sebuah coretan menyilang pilihan jawaban C. Coretan tebal, panjang, ciri khas si Ardi kecil yang menjawab nomor itu tanpa ragu, melainkan dengan penuh keyakinan…



Handphonenya berdering pelan, sebuah SMS masuk. Ardi membukanya, dan ia menghela nafas dalam-dalam begitu membaca isinya.



Jadi gimana Di, ikutan pakai ‘itu’ nggak?



Barangkali bukan kebetulan Ardi menemukan soal-soal ulangan SD-nya saat ia mau mencari buku-buku lamanya, barangkali bukan kebetulan Ardi membaca soal nomor enam belas dan jawaban polosnya itu, sebab denyut perih di hatinya baru mereda setelah ia mengirim sebaris kalimat yakin…



Nggak, Jo, aku mau jujur aja.



Sebuah balasan pahit mampir selang beberapa detik setelahnya,



Ah, cemen kamu.



Tapi tidak, Ardi tak goyah. Ia mengulum senyum dan batinnya berbisik pelan,salah, Jo. 



Jujur itu keren.


UNAS. Sebuah jadwal tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama tahun-tahun sebelumnya. Sebuah penentu kelayakan seorang siswa untuk lulus dari jenjang pendidikan yang sudah dia jalani atau tidak. UNAS sudah sejak lama ada, meliputi berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD, SMP, sampai yang terakhir, yakni SMA. Sudah sejak lama pula UNAS menuai pro dan kontra, yang mana rupanya kontra itu belakangan ini berhasil 'memaksa' pemerintah untuk menghapuskan UNAS di tingkatan SD. Sedang untuk tingkat SMP dan SMA, kemungkinan itu masih harus menunggu.

Tiap kali UNAS akan digelar, seluruh elemen masyarakat ikut tertarik ke dalam pusaran perbincangannya. Perdebatan tentang perlu-tidaknya diadakan UNAS tak pernah absen dari obrolan ringan di warung kopi, dan acara-acara yang mengklaim ingin memotivasi para peserta UNAS pun bermunculan di berbagai channel televisi. Di sela-sela program motivasi itu, jikalau ada sesi tanya-jawab, hampir bisa dipastikan akan ada seorang partisipan yang melempar tanya:

"Bagaimana dengan kecurangan UNAS?"

Ah, ya, UNAS memang belum pernah lepas dari ketidakjujuran.

Sekarang, jangan marah jika saya bilang bahwa UNAS identik dengan kecurangan. Sebab jika tidak, pertanyaan itu tidak akan terlalu sering terdengar. Tapi nyatanya, semakin lama pertanyaan itu semakin berdengung di tiap sudut daerah yang punya lembaga pendidikan; dan tahukah apa yang menyedihkan? Yang paling menyedihkan adalah saat lembaga-lembaga pendidikan itu, tempat kita belajar mengeja kalimat 'kejujuran adalah kunci kesuksesan' itu, hanya mampu tersenyum tipis dan menahan kata di depan berita-berita ketidakjujuran yang simpang-siur di berbagai media.

UNAS dengan segala problematika dan dilematika yang dibawanya memang tak pernah habis untuk dikupas, dan sayangnya ia tak pernah bosan pula menemui jalan buntu. Dari tahun ke tahun selalu ada laporan tentang kecurangan, tetapi ironisnya setiap tahun itu pula pemerintah tetap tersenyum dan mengabarkan dengan bahagia bahwa 'UNAS tahun ini mengalami peningkatan, kelulusan tahun ini mengalami kenaikan, rata-rata tahun ini mengalami kemajuan', dan hal-hal indah lainnya. Dulu, saat saya belum menginjak kelas tiga, saya berpikir bahwa grafik itu benar adanya dan saya pun terkagum-kagum oleh peningkatan pendidikan yang dialami oleh generasi muda Indonesia.


Tetapi sekarang, sebagai pelajar yang baru saja menjalani UNAS... dengan berat hati saya mengaku bahwa saya tidak bisa lagi percaya pada dongeng-dongeng itu. Sebagai pelajar yang baru saja menjalani UNAS, saya justru punya banyak pertanyaan yang saya pendam dalam hati saya. Banyak beban pikiran yang ingin saya utarakan kepada Bapak Menteri Pendidikan. Tapi tenang saja, Bapak tidak perlu menjadi pembaca pikiran untuk tahu semua itu, karena saya akan menceritakannya sedikit demi sedikit di sini. Dari berbagai kekalutan dan tanda tanya yang menyesaki otak sempit saya, saya merumuskannya menjadi tiga poin penting...


Pertama, tentang kesamarataan bobot pertanyaan-pertanyaan UNAS, yang tahun ini Alhamdulillah ada dua puluh paket.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat... pernah tidak terpikir oleh Bapak bagaimana caranya seorang guru Bahasa Indonesia bisa membuat 20 soal yang berbeda, dengan tingkat kesulitan yang sama, untuk satu SKL saja? Pernah tidak terpikir oleh Bapak bagaimana caranya seorang guru Biologi membuat 20 soal yang berbeda, dengan taraf kesulitan yang sama, hanya untuk satu indikator 'menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan'?


Menurut otak sempit saya, sejujurnya, itu mustahil. Mau tidak mau akan ada satu tipe soal yang memuat pertanyaan dengan bobot lebih susah dari tipe lain. Hal ini jelas tidak adil untuk siswa yang kebetulan apes, kebetulan mendapatkan tipe dengan soal susah sedemikian itu. Sebab orang tidak akan pernah peduli apakah soal yang saya terima lebih susah dari si A atau tidak. Manusia itu makhluk yang seringkali terpaku pada niai akhir, Pak. Orang tidak akan pernah bertanya, 'tipe soalmu ada berapa nomor yang susah?' melainkan akan langsung bertanya, 'nilai UNASmu berapa?'.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat, di sini Bapak akan beralasan, barangkali, bahwa jika siswa sudah belajar, maka sesusah apapun soalnya tidak akan bermasalah. Tapi coba ingat kembali, Pak, apa sih tujuan diadakannya Ujian Nasional itu? Membuat sebuah standard untuk mengevaluasi siswa Indonesia, 'kan? Untuk menetapkan sebuah garis yang akan jadi acuan bersama, 'kan? Sekarang, bagaimana bisa UNAS dijadikan patokan nasional saat antar paket saja ada ketidakmerataan bobot soal? Ini belum tentang ketidakmerataan pendidikan antar daerah, lho, Pak.


Kedua, tentang pertanyaan-pertanyaan UNAS tahun ini, yang, menurut saya, menyimpang dari SKL.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat, saya tahu Bapak sudah mengklarifikasinya di twitter, bahwa soal tahun ini bobot kesulitannya di naikkan sedikit (saya tertawa miris di bagian kata 'sedikit' ini). Tapi, aduh, jujur saya bingung juga Pak bagaimana menanggapinya. Pertama, bobot soal kami dinaikkan hanya sampai standard Internasional. Kedua, konfirmasi itu Bapak sampaikan setelah UNAS selesai. Saya jadi paham kenapa di sekolah saya disiapkan tabung oksigen selama pelaksanaan UNAS. Mungkin sekolah khawatir kami pingsan saking bahagianya menemui soal-soal itu,'kan?


Bapak, saya tidak mengerti, benar-benar tidak mengerti... apa yang ada di pikiran Bapak-Bapak semua saat membuat, menyusun, dan mencetak soal-soal itu? Bapak mengatakan di twitter Bapak, 'tiap tahun selalu ada keluhan siswa karena soal yang baru'. Tapi, Pak, sekali ini saja... sekali ini saja saya mohon, Bapak duduk dengan santai, kumpulkan contoh soal UNAS tahun dua ribu sebelas, dua ribu dua belas, dua ribu tiga belas, dan dua ribu empat belas. Dengan kepala dingin coba Bapak bandingkan, perbedaan tingkat kesulitan dua ribu sebelas dengan dua ribu dua belas seperti apa. Perbedaan bobot dua ribu dua belas dengan dua ribu tiga belas seperti apa. Dan pada akhirnya, coba perhatikan dan kaji baik-baik, perbedaan tipe dan taraf kerumitan soal dua ribu tiga belas dengan dua ribu empat belas itu seperti apa.


Kalau Bapak masih merasa tidak ada yang salah dengan soal-soal itu, saya ceritai sesuatu deh Pak. Bapak tahu tidak, saat hari kedua UNAS, saya sempat mengingat-ingat dua soal Matematika yang tidak saya bisa. Saya ingat-ingat sampai ke pilihan jawabannya sekalipun. Kemudian, setelah UNAS selesai, saya pergi menghadap ke guru Matematika saya untuk menanyakan dua soal itu. Saya tuliskan ke selembar kertas, saya serahkan ke beliau dan saya tunggu. Lalu, hasilnya? Guru Matematika saya menggelengkan kepalanya setelah berkutat dengan dua soal itu selama sepuluh menit. Ya... beliau bilang ada yang salah dengan kedua soal itu. Tetapi yang ada di kepala saya hanya pertanyaan-pertanyaan heran...


Bagaimana bisa Bapak menyuruh saya menjawab sesuatu yang guru saya saja belum tentu bisa menjawabnya?


Tidak diuji dulukah kevalidan soal-soal UNAS itu?


Bapak ujikan ke siapa soal-soal itu? Para dosen perguruan tinggi? Mahasiswa-mahasiswa semester enam? 


Lupakah Bapak bahwa nanti yang akan menghadapi soal-soal itu adalah kami, para pelajar kelas tiga SMA dari seluruh Indonesia?


Haruskah saya ingatkan lagi kepada Bapak bahwa di Indonesia ini masih ada banyaksekolah-sekolah yang jangankan mencicipi soal berstandard Internasional, dilengkapi dengan fasilitas pengajaran yang layak saja sudah sujud syukur?


Etiskah menuntut sebelum memberi?


Etiskah memberi kami soal berstandard Internasional di saat Bapak belum mampu memastikan bahwa seluruh Indonesia ini siap untuk soal setingkat itu?


Pada bagian ini, Bapak mungkin akan teringat dengan berita, 'Pelajar Mengatakan bahwa UNAS Menyenangkan'. Kemudian Bapak akan merasa tidak percaya dengan semua yang sudah saya katakan. Kalau sudah begitu, itu hak Bapak. Saya sendiri juga tidak percaya kenapa ada yang bisa mengatakan bahwa UNAS kemarin menyenangkan. Awalnya saya malah mengira bahwa itu sarkasme, sebab sejujurnya, tidak sedikit teman-teman saya yang menangis sesudah mengerjakan Biologi. Mereka menangis lagi setelah Matematika dan Kimia. Lalu airmata mereka juga masih keluar seusai mengerjakan Fisika. Sekarang, di mana letak 'UNAS menyenangkan' itu? Bagi saya, hanya ada dua jawabannya; antara narasumber berita itu memang sangat pintar, atau dia menempuh jalan pintas...


Jalan pintas itu adalah hal ketiga yang menganggu pikiran saya selama UNAS ini. Sebuah bentuk kecurangan yang tidak pernah saya pahami mengapa bisa terjadi, yaitu joki.


Mengapa saya tidak paham joki itu bisa terjadi? Sebab, setiap tahun pemerintah selalu gembar-gembor bahwa "Soal UNAS aman! Tidak akan bocor! Pasti terjamin steril dan bersih!", tetapi ketika hari H pelaksanaan... voila! Ada saja joki yang jawabannya tembus. Jika bocor itu paling-paling hanya lima puluh persen benar, ini ada joki yang bisa sampai sembilan puluh persen akurat. Sembilan puluh persen! Astaghfirullah hal adzim, itu bukan bocor lagi namanya, melainkan banjir. Kemudian ajaibnya pula, yang sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal ini sepanjang yang saya lihat baru satu: menambah tipe soal! Kalau sewaktu saya SD dulu tipe UNAS hanya satu, sewaktu SMP beranak-pinak menjadi lima. Puncaknya sewaktu SMA ini, berkembang-biak menjadi 20 paket soal. Pemerintah agaknya menganggap bahwa banyaknya paket soal akan membuat jawaban joki meleset dan UNAS dapat berjalan mulus, murni, bersih, sebersih pakaian yang dicuci pakai detergen mahal.

Iya langsung bersih cling begitu, toh?

Nyatanya tidak.


Sekalipun dengan 20 paket soal, joki-joki itu rupanya masih bisa memprediksi soal sekaligus jawabannya. Peningkatan jumlah paket itu hanya membuat tarif mereka makin naik. Setahu saya, mereka bahkan bisa menyertakan kalimat pertama untuk empat nomor tententu di tiap paket agar para siswa bisa mencari yang mana paket mereka. Lho, kok bisa? Ya entah. Tidak sampai di sana, jawaban yang mereka berikan pun bisa tembus sampai di atas sembilan puluh persen. Lho, kok bisa? Ya sekali lagi, entah. Seperti yang saya bilang, kalau sudah sampai sembilan puluh persen akurat begitu bukan bocor lagi namanya, melainkan banjir bandang. Saat joki sudah bisa menyertakan soal, bukan hanya jawaban, maka adalah sebuah misteri Ilahi jika pemerintah masih sanggup bersumpah tidak ada main-main dari pihak dalam.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat, saya memang hanya pelajar biasa. Tapi saya juga bisa membedakan mana jawaban yang mengandalkan dukun dan mana jawaban yang didapat karena sempat melihat soal. Apa salah kalau akhirnya saya mempertanyakan kredibilitas tim penyusun dan pencetak soal? Sebab jujur saja, air hujan tidak akan menetesi lantai rumah jika tidak ada kebocoran di atapnya.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat... tiga hal yang saya paparkan di atas sudah sejak lama menggumpal di hati dan pikiran saya, menggedor-gedor batas kemampuan saya, menekan keyakinan dan iman saya.

Pernah terpikirkah oleh Bapak, bahwa tingkat soal yang sedemikian inilah yang memacu kami, para pelajar, untuk berbuat curang? Jika tidak... saya beritahu satu hal, Pak. Ada beberapa teman saya yang tadinya bertekad untuk jujur. Mereka belajar mati-matian, memfokuskan diri pada materi yang diajarkan oleh para guru, dan berdoa dengan khusyuk. Tetapi setelah melihat soal yang tidak berperikesiswaan itu, tekad mereka luruh. Saat dihadapkan pada soal yang belum pernah mereka lihat sebelumnya itu, mereka runtuh. Mereka menangis, Pak. Apa kesalahan mereka sehingga mereka pantas untuk dibuat menangis bahkan setelah mereka berusaha keras? Beberapa dari mereka terpaksa mengintip jawaban yang disebar teman-teman, karena dihantui oleh perasaan takut tidak lulus. Beberapa lainnya hanya bisa bertahan dalam diam, menggenggam semangat mereka untuk jujur, berdoa di antara airmata mereka... berharap Tuhan membantu.


Saya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan teman-teman yang terpaksa curang setelah mereka belajar tetapi soal yang keluar seperti itu. Kami mengemban harapan dan angan yang tak sedikit di pundak kami, Pak. Harapan guru. Harapan sekolah. Harapan orangtua. Semakin jujur kami, semakin berat beban itu. Sebelum sampai di gerbang UNAS, kami telah melewati ulangan sekolah, ulangan praktek, dan berbagai ulangan lainnya. Tenaga, biaya, dan pikiran kami sudah banyak terkuras. Tetapi saat kami menggenggam harapan dan doa, apa yang Bapak hadapkan pada kami? Soal-soal yang menurut para penyusunnya sendiri memuat soal OSN. Yang benar saja, Pak. Saya tantang Bapak untuk duduk dan mengerjakan soal Matematika yang kami dapat di UNAS kemarin selama dua jam tanpa melihat buku maupun internet. Jika Bapak bisa menjawab benar lima puluh persen saja, Bapak saya akui pantas menjadi Menteri. Kalau Bapak berdalih 'ah, ini bukan bidang saya', lantas Bapak anggap kami ini apa? Apa Bapak kira kami semua ini anak OSN? Apa Bapak kira kami semua pintar di Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris sekaligus? Teganya Bapak menyuruh kami untuk lulus di semua bidang itu? Sudah sepercaya itukah Bapak pada kecerdasan kami?


Tidak.


Tentu saja Bapak tidak sepercaya itu pada kami. Sebab jika Bapak percaya, Bapak tidak akan sampai terpikir untuk membuat dua puluh paket soal, padahal lima paket saja belum tentu bobot soal kelima paket itu seratus persen sama. Jika Bapak percaya, Bapak tidak akan sengaja meletakkan persentase UNAS di atas persentase nilai sekolah untuk nilai akhir kami, padahal belum tentu kemurnian nilai UNAS itu di atas kemurnian nilai sekolah. Jika Bapak percaya, Bapak tidak akan merasa perlu untuk melakukan sidak. Jika Bapak percaya... mungkin Bapak bahkan tidak akan merasa perlu untuk mengadakan UNAS.

.........

.........

.........

Anda akan mengatakan kalimat klise itu, Pak, bahwa nilai itu tidak penting, yang penting itu kejujuran.


Tapi tahukah, bahwa kebijakan Bapak sangat kontradiktif dengan kata-kata Bapak itu? Bapak memasukkan nilai UNAS sebagai pertimbangan SNMPTN Undangan. Bapak meletakkan bobot UNAS (yang hanya berlangsung tiga hari tanpa jaminan bahwa siswa yang menjalani berada dalam kondisi optimalnya) di atas bobot nilai sekolah (yang selama tiga tahun sudah susah payah kami perjuangkan) dalam rumus nilai akhir kami. Bapak secara tidak langsung menekankan bahwa UNAS itu penting, dan itulah kenyataannya, Pak. Itulah kenyataan yang membuat kami, para pelajar, goyah. Takut. Tertekan. Tahukah Bapak bahwa kepercayaan diri siswa mudah hancur? Pertahanan kami semakin remuk ketika kami dihadapkan oleh soal yang berada di luar pengalaman kami. Pernahkah Bapak pikirkan ini sebelumnya? Bahwa soal yang di luar kemampuan kami, soal yang luput Bapak sosialisasikan kepada kami meskipun persiapan UNAS tidak hanya satu-dua minggu dan Bapak sebetulnya punya banyak kesempatan jika saja Bapak mau, sesungguhnya bisa membuat kami mengalami mental breakdownyang sangat kuat? Pernahkah Bapak pikirkan ini sebelum memutuskan untuk mengeluarkan soal-soal tidak berperikesiswaan itu dalam UNAS, yang notabene adalah penentu kelulusan kami?


Pada akhirnya, Pak, izinkan saya untuk mengatakan, bahwa apa yang sudah Bapak lakukan sejauh ini tentang UNAS justru hanya membuat kecurangan semakin merebak. Bapak dan orang-orang dewasa lainnya sering mengatakan bahwa kami adalah remaja yang masih labil. Masih dalam proses pencarian jati diri. Sering bertingkah tidak tahu diri, melanggar norma, dan berbuat onar. Tapi tahukah, ketika seharusnya Bapak selaku orangtua kami memberikan kami petunjuk ke jalan yang baik, apa yang Bapak lakukan dengan UNAS selama tiga hari ini justru mengarahkan kami kepada jati diri yang buruk. Tingkat kesulitan yang belum pernah disosialisasikan ke siswa, joki yang tidak pernah diusut sampai tuntas letak kebocorannya, paket soal yang belum jelas kesamarataan bobotnya, semua itu justru mengarahkan kami, para siswa, untuk mengambil jalan pintas. Sekolah pun ditekan oleh target lulus seratus persen, sehingga mereka diam menghadapi fenomena itu alih-alih menentang keras. Para pendidik terdiam ketika seharusnya mereka berteriak lantang menentang dusta. Kalau perlu, sekalian jalin kesepakatan dengan sekolah lain yang kebetulan menjadi pengawas, agar anak didiknya tidak dipersulit.


Sampai sini, masih beranikah Bapak katakan bahwa tidak ada yang salah dengan UNAS? Ada yang salah, Pak. Ada lubang yang menganga sangat besar tidak hanya pada UNAS tetapi juga pada sistem pendidikan di negeri ini. Siapa yang salah? Barangkali sekolah yang salah, karena telah membiarkan kami untuk menyeberang di jalur yang tak benar. Barangkali kami yang salah, karena kami terlalu pengecut untuk mempertahankan kejujuran. Barangkali joki-joki itu yang salah, karena mereka menjual kecurangan dan melecehkan ilmu untuk mendapat uang.


Tapi tidak salah jugakah pemerintah? Tidak salah jugakah tim penyusun UNAS? Tidak salah jugakah tim pencetak UNAS? Ingat Pak, kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Bukankah sudah menjadi tugas Bapak selaku yang berwenang untuk memastikan bahwa kesempatan untuk berlaku curang itu tidak ada?


Mungkin Bapak tidak akan percaya pada saya, dan Bapak akan berkata, "Kita lihat saja hasilnya nanti."


Kemudian sebulan lagi ketika hasil yang keluar membahagiakan, ketika angka delapan dan sembilan bertebaran di mana-mana, Bapak akan melupakan semua protes yang saya sampaikan. Bapak akan menganggap ini semua angin lalu. Bapak akan berpesta di atas grafik indah itu, menggelar ucapan selamat kepada mereka yang lulus, kepada tim UNAS, kepada diri Bapak sendiri, dan Bapak akan lupa. Bapak yang saya yakin sudah berkali-kali mendengar pepatah 'don't judge a book by its cover', akan lupa untuk melihat ke balik kover indah itu. Bapak akan melupakan kemungkinan bahwa yang Bapak lihat itu adalah hasil kerja para 'ghost writer UNAS'. Bapak akan lupa untuk bertanya kepada diri Bapak, berapa persen dari grafik itu yang mengerjakan dengan jujur? Kemudian Bapak akan memutuskan bahwa Indonesia sudah siap dengan UNAS berstandard Internasional, padahal kenyataannya belum. Joki-jokinyalah yang sudah siap, bukan kami. Mengerikan bukan, Pak, efek dari tidak terusut tuntasnya joki di negeri ini? Mengerikan bukan, Pak, ketika kebohongan menjelma menjadi kebenaran semu?


Bapak, tiga hari ini, kami yang jujur sudah menelan pil pahit. Pil pahit karena ketika kami berusaha begitu keras, beberapa teman kami dengan nyamannya tertidur pulas karena sudah mendapat wangsit sebelum ulangan. Pil pahit karena ketika kami masih harus berjuang menjawab beberapa soal di waktu yang semakin sempit, beberapa teman kami membuat keributan dengan santai, sedangkan para pengawas terlalu takut untuk menegur karena sudah ada perjanjian antar sekolah. Pil pahit, karena kami tidak tahu hasil apa yang akan kami terima nanti, apakah kami bisa tersenyum, ataukah harus menangis lagi...


Berhentilah bersembunyi di balik kata-kata, "Saya percaya masih ada yang jujur di generasi muda kita". Ya ampun Pak, kalau hanya itu saya juga percaya. Tetapi masalahnya bukan ada atau tidak ada, melainkan berapa, dan banyakan yang mana? Sebab yang akan Bapak lihat di grafik itu adalah grafik mayoritas. Bagaimana jika mayoritas justru yang tidak jujur, Pak? Cobalah, untuk kali ini saja tanyakan ke dalam hati Bapak, berapa persen siswa yang bisa dijamin jujur dalam UNAS, dibandingkan dengan yang hanya jujur di atas kertas?


(Ngomong-ngomong, Pak, banyak dosa bisa menyebabkan negara celaka. Kalau mau membantu mengurangi dosa masyarakat Indonesia, saya punya satu usul efektif. Hapuskan kolom 'saya mengerjakan ujian dengan jujur' dari lembar jawaban UNAS.)


UNAS bukan hal remeh, Pak, sama sekali bukan; terutama ketika hasilnya dijadikan parameter kelulusan siswa, parameter hasil belajar tiga tahun, sekaligus pertimbangan layak tidaknya kami untuk masuk universitas tujuan kami. Jika derajat UNAS diletakkan setinggi itu, mestinya kredibilitas UNAS juga dijunjung tinggi pula. Mestinya tak ada cerita tentang soal bocor, bobot tidak merata, dan tingkat kesulitan luput disosialisasikan ke siswa.


Kejujuran itu awalnya sakit, tapi buahnya manis.


Dan saya tahu itu, Pak.


Tapi bukankah Pengadilan Negeri tetap ada meski kita semua tahu keadilan pasti akan menang?


Bukankah satuan kepolisian masih terus merekrut polisi-polisi baru meski kita semua tahu kebenaran pasti akan menang?


Dan bukankah itu tugas Bapak dan instansi-instansi pendidikan, untuk menunjukkan pada kami, para generasi muda, bahwa kejujuran itu layak untuk dicoba dan tidak mustahil untuk dilakukan?


Kejujuran itu awalnya sakit, buahnya manis.


Tapi itu bukan alasan bagi Bapak untuk menutup mata terhadap kecurangan yang terjadi di wilayah kewenangan Bapak.


Kami yang berusaha jujur masih belum tahu bagaimana nasib nilai UNAS kami, Pak. Tapi barangkali hal itu terlalu remeh jika dibandingkan dengan urusan Bapak Menteri yang bejibun dan jauh lebih berbobot. Maka permintaan saya mewakili teman-teman pelajar cuma satu; tolong, perbaikilah UNAS, perbaikilah sistem pendidikan di negeri ini, dan kembalikan sekolah yang kami kenal. Sekolah yang mengajarkan pada kami bahwa kejujuran itu adalah segalanya. Sekolah yang tidak akan diam saat melihat kadernya melakukan tindak kecurangan. Kami mulai kehilangan arah, Pak. Kami mulai tidak tahu kepada siapa lagi kami harus percaya. Kepada siapa lagi kami harus mencari kejujuran, ketika lembaga yang mengajarkannya justru diam membisu ketika saat untuk mengamalkannya tiba...


Dari anakmu yang meredam sakit,

Pelajar yang baru saja mengikuti UNAS.

=====================================================

Sumber : https://www.facebook.com/notes/nurmillaty-abadiah/dilematika-unas-saat-nilai-salah-berbicara/10152134575249926

ARCHIEVE

archive