DISQUS SHORTNAME

.

Saturday, July 21, 2012

Kalau Dahlan Iskan Jadi Presiden RI


Menteri BUMN Dahlan Iskan



1332568398351546047
Jadi pejabat tinggi, Dahlan Iskan tidak alergi naik ojek. (sumber foto dari: http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=10650&kat=12)
.
"Entah mengapa saya berani bertaruh, kalau saja hari ini dilakukan pemilihan umum untuk memilih presiden dan nama Dahlan Iskan ada dalam daftar yang bisa dipilih, rasanya Dahlan Iskan lah yang akan terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.
.
Kompasiana - Ini hanyalah kalkulasi awam saja. Masyarakat dalam pandangan saya, pada umumnya sangat mudah tersentuh dengan cerita-cerita heroik kepahlawanan dari seorang tokoh, figur, yang dramatis, memukau, tidak biasa, berani, terkadang juga teraniaya atau seperti menjadi korban yang pada akhirnya menang di ujung pertarungan.
Untuk yang ’setingan’ teraniaya lalu keluar sebagai juara, sedikit banyak bisa dilihat pada sejarah terpilihanya Presiden Megawati dan SBY. Nah, bagaimana dengan Dahlan Iskan? Figur satu ini sangat menarik di tengah rasa sulitnya mencari sosok pemimpin yang diharapkan bisa memberikan keteladanan. Latar belakangnya yang seorang wartawan yang memang dididik untuk bisa bergaul dengan semua kalangan, dari akar rumput sampai kaum the have, membuatnya bisa nyaman berada dimana saja. Wartawan yang dituntut bekerja cepat dengan deadline harian juga piawai menembus birokrasi, bahkan cenderung tidak menyukai birokrasi yang ketat dan berbelit. Karakter Dahlan ini muncul dengan kecuekannya memakai sepatu kets ke Istana Negara, dan naik ojek ke bandara. Dahlan seperti sedang mengatakan, beginilah menjadi pemimpin, tidak berjarak dengan rakyat yang dipimpinnya. Semua harus bekerja keras, pemimpin bukan untuk dilayani, justru pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya.
Dan tentu saja, gebrakan terbaru Dahlan Iskan yang tak habis-habis diperbincangkan adalah spontanitasnya di gerbang pintu tol. Rasa ingin tahunya yang besar, kenapa antrian kendaraan begitu panjang di dalam tol, refleks tangannya menekan tombol pintu mobil, ia keluar dan mendekati petugas tol. Dan bagaimana adegan selanjutnya tentu Anda sudah tahu (kalau belum tahu, silahkan cari di google, berita Dahlan Iskan ini membludak dimana-mana). Dahlan melihat dengan mata kepala sendiri, apa penyebab macetnya lalu lintas di dalam tol, ia selesaikan masalah saat itu juga.
Tidak semua cerita heroik Dahlan dipaparkan di sini, dan rasanya akan ada kejutan-kejutan heroik berikutnya dari Dahlan. Semua perilakunya yang spontan itu seperti memantulkan karakter Dahlan dan cukup menghibur rakyat yang telah lama merindukan pemimpin yang brilian yang memang bekerja untuk rakyat, bukan untuk keluarga dan lingkaran terdekatnya saja.
Seandainya Dahlan Iskan menjadi Presiden Republik Indonesia, apakah Indonesia akan serta-merta menjadi lebih baik? Akan serta-merta semua rakyatnya makmur sejahtera? Sangat naif bila jawabannya adalah iya. Kepemimpinan Dahlan tidak menjamin serta-merta itu, tidak ujuk-ujuk bisa seperti itu. Jawabannya sama untuk siapapun yang kelak di 2014 menjadi presiden, adalah belum tentu.
Kepemimpinan yang kuat perlu didukung tim yang juga kuat. Tim yang didalamnya adalah orang-orang kreatif, inovatif dan antikorupsi. Rasanya banyak orang pintar di republik ini, yang menyedihkan adalah perilaku korup yang menyebar dan akut, yang bisa dilihat melalui sisi lain wajah negara ini, yakni begitu banyaknya orang miskin. Tak berlebihan bukan bila dikatakan, dimana suatu negara begitu banyak orang miskin, pasti ada apa-apanya yang tidak beres dengan pengelola negaranya. Pengelola negara dari level tertinggi hingga level terendah tentunya. Tapi yang merasa jadi rakyat atau merasa berada dalam posisi yang dipimpin juga harus introspeksi diri, sudah melakukan apa saja untuk kualitas kehidupannya. Tidak adil menyalahkan pihak yang memimpin saja. Yang memimpin dan yang dipimpin harus sama-sama tahu apa tugasnya dalam hidup ini.
Tentang karakter pemimpin bangsa, masyarakat pada umumnya hanya tahu sedikit melalui pemberitaan media. Mengenai apa-apa yang dilakukan mereka yang kemudian menjadi realitas media, sesuai terjemahan media. Tetap muncul pertanyaan dalam benak awam, itu realitas kenyataan si figur atau pencitraan semata (disengaja atau tidak disengaja), sebab semua yang tertulis pada akhirnya hanyalah simbol semata dengan segala pernak-pernik pemaknaannya.
Buat awam, boleh saja berharap pada pemimpin negara, tapi jangan berharap terlalu berlebihan kalau tidak mau sakit hati. Intinya, siapapun yang menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya, rakyat harus tetap kerja keras, melakukan tugas masing-masing dengan baik, berpikir rasional dalam memilih dan melihat segala sesuatu, tidak mudah hanyut dalam drama quenn atau cerita cinderella. Percaya manusia sewajarnya saja, saling menghormati saja.

sumber : http://politik.kompasiana.com/2012/03/24/kalau-dahlan-iskan-jadi-presiden-ri/

No comments:

Post a Comment

Hot In WeekARCHIEVE

item
+widget